Dari gurihnya rendang yang mengguncang lidah dunia hingga kehalusan songket yang memikat mata, Sumatera Barat (Sumbar) adalah gudang harta karun produk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Namun, potensi luar biasa ini seringkali terkurung di pasar domestik, terbentur tantangan untuk menembus panggung global.
Menjawab tantangan tersebut, Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, menggagas sebuah visi ambisius: membawa IKM Ranah Minang “naik kelas”. Gagasan ini semakin kokoh setelah pertemuannya dengan tokoh pers senior, Basril Djabar, di mana komitmen untuk menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan ditegaskan kembali. Berikut adalah ulasan strategi komprehensif yang dirancang Andre Rosiade untuk mewujudkan mimpi besar ini.
IKM: Jantung Ekonomi dan Denyut Nadi Budaya Minang
Fokus pada IKM bukanlah tanpa alasan. Sektor ini adalah detak jantung perekonomian dan identitas Sumbar.
- Penyerap Tenaga Kerja: IKM secara kolektif merupakan penyedia lapangan kerja terbesar, menjaga stabilitas sosial dari tingkat akar rumput.
- Pelestari Budaya: Produk seperti kain songket, ukiran kayu, dan kuliner adalah warisan budaya. Mengembangkan IKM berarti melestarikan kearifan lokal.
- Pemerataan Ekonomi: Keuntungan dari IKM tersebar lebih merata ke masyarakat luas, tidak terpusat pada korporasi besar.
- Fondasi yang Tangguh: Terbukti tahan banting saat krisis, pemberdayaan IKM berarti membangun fondasi ekonomi yang kokoh.
Andre Rosiade melihat IKM sebagai “raksasa tidur” yang potensinya belum tergarap maksimal. Dengan sentuhan strategis, produk lokal ini tak hanya akan berjaya di negeri sendiri, tetapi juga menjadi duta budaya dan ekonomi Sumbar di mata dunia.
Peta Jalan Menuju Pasar Global: Empat Pilar Strategi Andre Rosiade
Visi “IKM Go International” diterjemahkan ke dalam empat pilar utama yang menyentuh setiap aspek vital, dari hulu hingga hilir.
Pilar 1: Standar Kualitas sebagai Tiket Masuk
Langkah fundamental untuk bersaing di pasar global adalah kualitas.
- Peningkatan Produksi: Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan teknik dan konsistensi kualitas produk.
- Sertifikasi Internasional: Memfasilitasi IKM untuk mendapatkan sertifikasi kunci seperti Halal, Izin Edar BPOM, atau ISO sebagai “paspor” untuk menembus pasar negara maju.
- Inovasi Kemasan: Memberikan bantuan untuk merancang kemasan yang modern, aman untuk pengiriman jarak jauh, dan memiliki daya tarik visual.
Pilar 2: Digitalisasi sebagai Jembatan Tanpa Batas
Di era digital, jangkauan pasar tidak lagi terbatas oleh geografi.
- Akses E-commerce: Mendorong produk IKM untuk masuk ke platform e-commerce nasional dan internasional.
- Pelatihan Pemasaran Digital: Membekali pelaku IKM dengan keahlian memanfaatkan media sosial dan iklan digital untuk membangun merek.
- Direktori Terpusat: Membangun sebuah portal online yang berfungsi sebagai etalase produk-produk unggulan IKM Sumbar bagi calon pembeli internasional.
Pilar 3: Membuka Akses Modal dan Jaringan Global
Produk hebat seringkali terhambat oleh keterbatasan modal dan jaringan.
- Fasilitasi Permodalan: Menjembatani IKM dengan lembaga keuangan, perbankan, dan BUMN untuk mendapatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau pendanaan lainnya.
- Jaringan Diaspora: Menggandeng diaspora Minang yang sukses di berbagai negara untuk menjadi duta, distributor, hingga investor bagi produk-produk dari kampung halaman.
- Menarik Investasi: Mengundang investor untuk melihat secara langsung potensi dan peluang bisnis di sektor IKM Sumbar.
Pilar 4: Diplomasi Ekonomi untuk Membuka Pintu Ekspor
Peran seorang figur publik dan politisi sangat krusial dalam membuka akses pasar.
- Pameran Internasional: Menggunakan pengaruh politik untuk memfasilitasi partisipasi IKM Sumbar dalam pameran dagang berskala global.
- Peran Perwakilan RI: Mengaktifkan peran kedutaan dan konsulat di luar negeri sebagai pusat promosi dan “etalase” produk Sumbar.
- Kemitraan Strategis: Menjalin kerja sama perdagangan, seperti program sister city/province, yang fokus pada pertukaran produk IKM.
Dukungan Sang Tokoh Senior: Legitimasi dan Energi Baru
Visi Andre Rosiade ini disambut hangat oleh Basril Djabar, tokoh yang dihormati di Sumatera Barat. Dukungan ini menjadi sinyal penting, menyatukan kearifan generasi senior dengan energi progresif pemimpin muda. Basril Djabar memandang Andre Rosiade sebagai sosok “petarung” dengan jaringan luas yang sangat dibutuhkan untuk merealisasikan gagasan besar bagi kemajuan daerah.
Menuju Era Baru Ekonomi Kreatif Sumatera Barat
Strategi yang diusung Andre Rosiade bukan sekadar wacana, melainkan sebuah cetak biru (blueprint) yang konkret dan terukur. Dari pembenahan di hulu hingga pembukaan pasar di hilir, setiap langkah dirancang untuk saling memperkuat.
Perjalanan ini tentu penuh tantangan. Namun, dengan visi yang jelas, komitmen yang kuat, serta dukungan dari berbagai pihak, mimpi melihat produk unggulan Sumatera Barat menghiasi pasar dunia bukanlah hal yang mustahil. Ini adalah panggilan bagi IKM Sumbar untuk bangkit, naik kelas, dan memancarkan pesonanya ke seluruh penjuru dunia. Masa depan ekonomi kreatif Ranah Minang kini tampak lebih cerah dan menjanjikan.